1. PEMUDA
1.1 Pengertian Pemuda
Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan
pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjukan
dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di
indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan
dengan kesempatan pendidikan.
Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam
pembinaan dan pengembangan generasi muda, Proses kehidupan yang dialami
oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam
membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat, proses demikian itu bisa
disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung
sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik
kulminasi.
Secara
hukum pemuda adalah manusia yang berusia 15 – 30 tahun, secara biologis
yaitu manusia yang sudah mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan
seperti adanya perubahan fisik, dan secara agama adalah manusia yang
sudah memasuki fase aqil baligh yang ditandai dengan mimpi basah bagi
pria biasanya pada usia 11 – 15 tahun dan keluarnya darah haid bagi
wanita biasanya saat usia 9 – 13 tahun.
Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknya terbebani berbagai macam
– macam harapan, terutama dari generasi lainnya. Hal ini dapat
dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi
yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang
mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan. Di dalam masyarakat, pemuda
merupakan satu identitas yang potensial. Kedudukannya yang strategis
sebagai penerus cita – cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan bangsanya.
Pemuda dalam artian lain adalah suatu generasi yang dipundaknya
terbebani bermacam-macam harapan , terutama dari generasi lainya.hal ini
dapt dimengerti karena pemuda diharapkan sebagai generasi penerus ,
generasi yang harus mengisi dan melangsungkan estafet pembangunan secara
terus menerus.
1.2 Pemuda Indonesia
Pemuda dalam pengertian ialah manusia-manusia muda, akan tetapi di
Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda
pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti, ditinjau dari
kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :
· Masa Bayi = 0 – 1 Tahun
· Masa Anak = 1 – 12 Tahun
· Masa Puber = 12 – 15 Tahun
· Masa Pemuda = 15 – 21 Tahun
· Masa Dewasa = 21 Tahun Keatas
Dilihat dari segi budaya atau fungsionalnya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagai berikut :
· Golongan Anak : 0 – 12 Tahun
· Golongan Remaja : 13 – 18 Tahun
· Golongan Dewasa : 18 (21) Tahun Keatas
Usia 0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16-21 tahun
keatas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18 (21) tahun
adalah usia yang telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik
pemerintah maupun swasta.
Dilihat dari ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang
berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi
pendahulu, pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang
lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 norma katagori yaitu :
· Siswa, usia antara 6 – 18 Tahun, masih duduk di bangku sekolah.
· Mahasiswa usia antara 18 – 25 Tahun beradi di perguruan tinggi dan akademik.
· Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15 – 30 keatas.
Akan tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubung dengan pembangunan, peran itu dibedakan menjadi dua yaitu :
· Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan
tuntutan-tuntutan lingkungan, Pemuda dalam hal ini dapat berperan
sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku.
· Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan
lingkungan, peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu
:
1. Jenis
Pemuda “Pembangkit” Mereka adalah pengurai aatau pembuka kejelasan dari
suatu masalah sosial, Mereka secara tidak langsung mengubah masyarakat
dan kebudayaan.
2. Pemuda pdelinkeun atau pemuda nakal, Mereka tidak berminat
mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya
berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tindakan
menguntungkan bagi diriny, sekalipun dalam kenyataannya merugikan.
3. Pemuda radikal, Mereka beringinan besar untuk mengubah
masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.
1.3 Hakekat Pemuda
Ada beberapa hakekat kepemudaan yang ditinjau dari dua asumsi :
1. Pengkhayatan mengenai proses perkembangan manusia bukan
sebagai suatu kontinum yang sambung menyambung tetapi fragmentaris,
terpecah-pecah, dan setiap fragmen mempunyai artinya sendiri-sendiri.
Pemuda dibedakan dari anak dan orang tua dan masing-masing fragnen itu
mewakili nilai sendiri.
2. Merupakan tambahan dari asumsi wawasan kehidupan ialah posisi
pemuda dalam arah kehidupan itu sendiri.Pemuda sebagai suatu subjek
dalam hidup, tentulah mempunyai nilai sendiri dalam mendukung dan
menggerakan hidup bersama. Hal ini hanya bisa terjadi apabila tingkah
laku pemuda itu sendiri ditinjau sebagai interaksi dalam lingkungannya
dalam arti luas. Ciri utama dari pendekatan ini melingupi dua unsur
pokok yaitu unsur lingkungan atau ekologi sebagai kesekuruhan dan
kedua,unsure tujuan yang menjadi pengarah dinamika dalam lingkungan
itu.Keseimbangan antara manusia dengan lingkungannya adalah suatu
keseimbangan yang dinamis, suatu interaksi yang bergerak.Arah gerak itu
sendiri mungkin ke arah perbaikan mungkin pula ke arah kehancuran.
3. Peranan Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat ,Bangsa dan
NegaraDalam hubungannya dengan sosialisasi geenerasi muda khususnya
mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat
dijadikan contoh untuk generasi muda, mahasiswa pada khususnya pada saat
ini.Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 ternyata perlu ditebus
dengan pengorbanan yang tinggi. Oleh karena segera setelah proklamasi
pemuda Indonesia membentuk organisasi yang bersifat politik maupun
militer, diantaranya KAMI(Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang
didirikan oleh mahasiswa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.KAMI
menjadi pelopor pemdobrak kearah kehidupan baru yang kemudian dikenal
dengan nama orde baru (ORBA). Barang siapa menguasai generasi muda,
berarti menguasai masa depan suatu bangsa, demikian bunyi suatu pepatah.
Berarti masa depan suatu bangsa itu terletak ditangan generasi mudas.
1.4 Potensi-Potensi Pemuda
Potensi-potensi yang dimiliki para pemuda antara lain:
a. Idealis dan daya kritis : secara sosiologis generasi muda
belum mapan dalam tatanan yang ada, maka ia dapat melihat
kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari
gagasan baru.
b. Dinamika dan kreatifitas.
c. Keberanian mengambil resiko
d. Optimis dan kegairahan semangat
e. Sikap kemandirian dan disiplin murni
f. Terdidik
g. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
h. Patriotismedan nasionalisme
i. Sikap kesatria
j. Kemampuan kekuasaan ilmu dan teknologi.
1.5 Permasalahan dan Tantangan
Perubahan-perubahan sosial budaya yang terjadi sebagai akibat dari
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta seni yang diikuti oleh
masalah peledakan penduduk dan berbagai krisis dunia dalam bidsng
ekonomi, social, budaya, politik dan pertahanan keamanan, telah
mempengaruhi masyarakat secara mendasar.
Pengaruh itu drasakan pula oleh generasi muda atau pemuda sebagai
masalah langsung menyangkut kepentingannya di masa kini dan tantangan
yang dihadapinya di masa yang akan dating. Secara garis besar,
permasalahan generasi muda itu dapat dilihat dari berbagai aspek sosial,
yang meliputi :
a. Aspek Sosiologi Psikhologi
b. Aspek Sosial Budaya
c. Aspek Sosial Ekonomi
d. Aspek Sosial Politik
1.6 Masalah Potensi Generasi Muda
Masalah potensi generasi muda antara lain:
* Menurunnya jiwa idealisme,patriotisme dan nasionalisme
* Kurang pastinya masa depan yang akan dihadapi
* Belum seimbangnya generasi muda dgn jumlah fasilitas pendidikan
* Kurangnya lapangan pekerjaan
* Kurangnya gizi
* Banyak perkawinan dibawah umur
* Pergaulan bebas
* Meningkatnya kenakalan remaja
* Belum adanya peraturan tentang generasi muda
1.7 Dalam pola dasar pembinaan dan pengambangan generasi muda, generasi musa dipandang dari beberapa aspek yaitu:
a. Sosial psikologi
Proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian, sarta penyesuaian
diri secara jasmani dan rohani sejak masa kanak-kanak sampai usia dewasa
dapat dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti keterbelakangan
mental, salah asuh orang tua atau guru, hingga pengaruh negative
lingkungan. Hambatan tersebut memungkinkan terjadinya kenakalan remaja,
masalah nerkoba, dll.
b. Sosial budaya
Perkembanga pemuda dalam proses modernisasi dengan segala akibat
sampingnya yang bias berpengaruh pada proses pendewasaanya, sehingga
apabila tidak memperoleh arah yang jelas maka corak dan warna masa depan
Negara dan bangsa akan menjadi lain dari yang dicita-citakan.
c. Sosial ekonomi
Bertambahnya pengangguran dikalangan pemuda karena kurangnya lapangan
kerja akibat dari pertambahan penduduk dan belum meratanya pembangunan.
d. Sosial politik
Belum terarahnya pendidikan politik dikalangan pemuda dan belum
dihayatinya mekanisme demokrasi pancasila, tertib hokum dan disiplin
nasional sehingga merupakan hambatan bagi penyaluran aspirasi generasi
muda.
1.8 Peranan Pemuda dalam Masyarakat
Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai makhluk moral,
makhluk sosial, Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer
moral kehidupan bangsa dan pengreksi, sebagai makhluk sosial artinya
pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat
menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup
yang dianut masyarakat, sebagai makhluk induvidual artinya tidak
melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab
terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap tuhan yang
maha esa.
Masyarakat membutuhkan peran serta pemuda untuk kemajuan bersama. Pemuda
adalah tulang punggung masyarakat. Generasi tua memiliki keterbatasan
untuk memajukan bangsa. Generasi muda harus mengambil peranan yang
menentukan dalam hal ini. Dengan semangat menyala-nyala dan tekad yang
sekeras baja serta visi dam kemauan untuk menerima perubahan yang
dinamis, pemuda menjadi motor bagi pembangunan masyarakat. Sejarah
membuktikan, bahwa perubahan hamper selalu dimotori oleh kalangan muda.
Sumpah pemuda, Proklamasi, Pemberantasan PKI, lahirnya orde baru, bahkan
peristiwa turunnya dictator Soeharto dari singgasana kepresidenan
seluruhnya dimotori oleh kaum muda. Kaum muda pula yang selalu
memberikan umpan balik yang kritis terhadap ponggahnya kekuasaan. 2. OSIALISASI
2.1 Pengertian Sosialisasi
Pengertian sosialisasi mengacu pada suatu proses belajar seorang
individu yang akan mengubah dari seseorang yang tidak tahu menahu
tentang diri dan lingkungannya menjadi lebih tahu dan memahami.
Sosialisasi merupakan suatu proses di mana seseorang menghayati
(mendarahdagingkan – internalize) norma-norma kelompok di mana ia hidup
sehingga timbullah diri yang unik, karena pada awal kehidupan tidak
ditemukan apa yang disebut dengan “diri”.
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media
pembelajaran dan penyesuaian diri,bagaimana bertindak dan berpikir agar
ia dapat berperan dan berfungsi,baik sebagai individu maupun sebagai
anggota masyarakat.Ada beberapa hal yang perlu kiya ketahui dalam
sosialisasi,antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi
Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana
mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkunga
budayanya. Dari proses tersebut,seseorang akan terwarnai cara berpikir
dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan
kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau memgikuti norma
yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang
dilahirkan,melainkan melalui proses sosialisasi.
Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses
belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang
terdapat dalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses
sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat
atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan
mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru
yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.
2.1 Pihak-pihak yang Berpengaruh dalam Sosialisasi
Pihak-pihak yang berpengaruh dalam sosialisasi antara lain:
a. Keluarga
Pertama-tama yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
b. Sekolah
Pendidikan di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan
merupakan tempat berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
c. Teman bermain (kelompok bermain)
Kelompok bermain mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam
pembentukan kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar
bersosialisasi dengan teman sebayanya.
d. Media Massa
Media massa seperti media cetak, (surat kabar, majalah, tabloid)
maupun media elektronik (televisi, radio, film dan video). Besarnya
pengaruh media massa sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan
yang disampaikan.
e. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja merupakan media sosialisasi yang terakhir cukup kuat,
dan efektif mempengaruhi pembentukan kepribadian seseorang.
Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka sosialisasi pemuda dimulai
dari umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, dan
jalur organisasi formal atau informal untuk berperan sebagai makhluk
sosial, makhluk induvidual bagi pemuda.
2.1 Sosialisasi Pemuda
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan terwanai cara berfikir
dan kebiasan-kebiasaan hidupnya, dengan demikian, tingkah laku
seseorang akan dapat diramalkan, dengan proses sosialisasi, seseorang
menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah
masyarakat dan lingkungan kebudayaan, dari keadaan tidak atau belum.
tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab , kedirian dan
kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk, dalam hal ini
sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui
belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cari hidup dan bagaimana cara
berfikir kelompoknya agar dapat berperan dan fungsi dalam kelompoknya,
Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayan dari anggota
masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan
lingkungan sosial yang bersangkutan, berbeda dengan inkulturasi yang
mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu,
sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui
pendidikan dan perkembangannya, oleh karena itu proses sosialisasi
melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang, kedirian (Self) sebagai
suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendiri dan
memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya, kesadaran terhadap
diri sendiri membuat timbulnya sebutan “AKU” Atau “SAYA” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :
· Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu
setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan
dirinya, misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya,
atau sebaliknya, ida disayangi, baik budi dan dapat dipercaya.
· Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal.
Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan
agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini
berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma
sosialBertitik tolak dari pengertian pemuda, maka sosialisasi pemuda
dimulai dari umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah,
dan jalur organisasi formal atau informal untuk berperan sebagai mahluk
sosial, mahluk individual bagi pemudaThomas Ford Hoult, menyebutkan
bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah
laku sesuai dengan standar yang terdapatdalam kebudayaan masyarakatnya.
Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses akomodasi,
dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai
dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah
laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.
KESIMPULAN
Pemuda
merupakan satu identitas yang pontesial sebagi penerus cita-cita
pejuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara Dan Bangsa
Dan Agama, selain itu pemuda / mahasiswa mempunyai peran sebagaii
pendekar intelektual dan sebagai pendekar sosial yaitu bahwa para pemuda
selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang perlu dikembangkan selain
itu juga berperan sebagai perubah negara dan bangsa ini, oleh siapa lagi
kalau bukan generasi muda selanjutnya, maka dari itu para pemuda harus
mempunyai ilmu pengetahuan yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan
yang lainnya, dengan begitulah bangsa kita akan maju aman dan sentosa.
amien.
SUMBER
http://candrahwijaya.blogspot.com/2012/03/pemuda-dan-sosialisasi.html
http://krblanglangbuana.wordpress.com/2012/03/22/pemuda-dan-sosialisasi/
http://mamz.weebly.com/pemuda-dan-sosialisasi.html
http://akhmadfauzi.weebly.com/pemuda-dan-sosial.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar